Sumber :
- theautochannel.com
VIVAnews
- Kehadiran Peter Schreyer menjadi "kartu AS" KIA untuk bisa melawan dominasi produsen Jepang, Amerika, dan Eropa. Berkat karya Schreyer, seluruh model KIA naik kelas dan disegani kompetitor.
Mantan desainer Audi yang kini menjabat sebagai President of Design KIA, punya benang merah hampir sama diterapkan pada setiap model KIA. Paling mencolok adalah gril bergaya "hidung harimau".
Liat saja perubahan city car mereka Picanto, dibanding generasi terdahulu tampilannya kini lebih mewah, modern, dan elegan. Tak heran, jualan model ini kincolong dipasar alias model terlaris KIA di Tanah Air.
Pria lulusan Royal College of Art, London yang dibajak KIA 2006 lalu juga membuat model lain jadi ancaman serius pesaingannya, All New Rio misalnya. Revisi pada generasi terbaru cukup ciamik dan sepintas mirip Audi A3.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Mantan desainer Audi yang kini menjabat sebagai President of Design KIA, punya benang merah hampir sama diterapkan pada setiap model KIA. Paling mencolok adalah gril bergaya "hidung harimau".
Liat saja perubahan city car mereka Picanto, dibanding generasi terdahulu tampilannya kini lebih mewah, modern, dan elegan. Tak heran, jualan model ini kincolong dipasar alias model terlaris KIA di Tanah Air.
Pria lulusan Royal College of Art, London yang dibajak KIA 2006 lalu juga membuat model lain jadi ancaman serius pesaingannya, All New Rio misalnya. Revisi pada generasi terbaru cukup ciamik dan sepintas mirip Audi A3.
Tak heran All New Rio kini menyandang predikat "kuda hitam" di pasar
hatchback
Tanah Air. Dibandingkan generasi pendahulunya yang dikenal dengan nama Pride, All New Rio memang benar-benar mengalami revolusi desain.
All New Rio juga memiliki dua alur garis bodi samping. Sebuah pakem garis yang juga dapat Anda temukan pada Audi A3. Garis atapnya juga dibuat menukik ke belakang dengan fitur sayap belakang dan stop lamp di bagian tengah.
Adapun untuk dimensi lebih panjang 20 mm dari KIA Pride menjadi 4.045 mm dan lebar 25 mm menjadi 1.720 mm. Tongkrongan makin garang berkat desain gril bergaya "hidung harimau".
Beralih ke interior, kursi dibuat mengadopsi
semi bucket
berbahan
fabric
. Ruang kaki pengemudi maupun penumpang depan terbilang cukup luas. Kabin Rio mengusung konsep dua warna (two tone).
Fitur yang terintregasi pada
dashboard
terhitung berlimpah, mulai dari pemutar audio (koneksi Bluttoh, input USB, AUX-in, iPod-ready) hingga aplikasi jam digital.
Soal tingkat keamanan, KIA Rio sudah memiliki kelengkapan
passive safety
seperti
airbag
,
Antilock Braking System
(ABS), sensor mundur, dan
battery saver
yang secara otomatis mematikan lampu, serta sistem elektrik aktif lainnya ketika mesin dimatikan.
Begitu berpindah ke kursi belakang, ruang kepala dan kaki untuk penumpang dewasa dengan proposi tinggi 170-an cm masih terasa agak sempit.
Kapasitas bagasi 288 liter yang bisa ditambah menjadi 923 liter dengan melipat kursi belakang, lumayan besar untuk sebuah hatchback--(bisa menampung dua koper dan beberapa kantung belanja).
All New Rio mengusung mesin Gamma 1.400 cc dengan kekuatan maksimal 107 ps pada 6.300 rpm dan torsi maksimal sebesar 13.8 kg.m pada 4.200 rpm.
Kesan awal ketika mencoba mobilnya ini lumayan impresif. Karakter mesin berteknologi CCVT cukup pas untuk situasi lalu lintas yang macet atai 'stop and go'. Indikasinya sederhana, tidak perlu menginjak pedal gas terlalu dalam agar roda depan (FWD) mendapatlan suplai tenaga penggerak.
Bantingan setirnya juga teras ringan, berkat rak dan pinion yang dilengkapi
Motor Driven Power Steering
(MDPS), di mana
power steering
bisa menggunakan listrik saat dibutuhkan.
Berkat fitur ini, kemudi stir menjadi lebih ringan saat dibelokan di tingkungan tajam sekali pun. Laju stir juga berputar dengan cepat ke posisi semula.
Untuk merasakan performa puncaknya, All New Rio sengaja dibawa ke arah tol JORR, di mana saat itu kondisinya cukup lengang.
Pedal gas mobil bertransmisi otomatis empat percepatan terus ditekan. Di putaran bawah mesin tenaganya terbilang mumpuni. Tapi sayang, begitu berada di putaran atas tenaga mesin Rio kurang menyalak.
Karakter suspensi All New Rio agak empuk, sehingga kurang enak diajak bermanuver pada kecepatan tinggi. Namun, paduan kesenyapan kabin All New Rio patut diancungi jempol.
Kesimpulan
Harga Rp192,5 juta OTR Jakarta yang ditawarkan pada All New cukup terjangkau bagi Anda yang menginginkan
hatchback
dengan brand Korea namun bercita rasa Eropa.
Anda yang terbiasa dengan kondisi lalu lintas pada, ada baiknya mempertimbangkan All New Rio. Selain pengendalian dengan
steering wheel
ringan,
hatchback
lima penumpang ini juga dilengkapi fitur ECO-Drive--di mana apabila diaktifkan akan membantu menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis.
Tapi perlu dicatat All New Rio tidak memiliki harga
resale
yang cukup bagus di pasar mobil bekas, berbeda dengan brand Jepang. Bagaimana, punya pertimbangan lain?
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tak heran All New Rio kini menyandang predikat "kuda hitam" di pasar
