Kandungan Lokal Mobil Murah Suzuki Belum Sesuai Aturan

Suzuki Wagon R
Sumber :
  • Google
VIVAnews -
5 Cara Masukkan Lemon ke Dalam Makanan untuk Menurunkan Berat Badan
Mobil murah dan ramah lingkungan atau
Low Cost and Green Car (LCGC)
Mewah dan Canggihnya Sedan Terbaru Mercedes-Benz
kini menjadi kendaraan yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia.
6 Killed in Sydney Shopping Mall Stabbing Attack

Pasalnya, mobil yang ditargetkan bagi konsumen yang beralih dari sepeda motor ke mobil ini dijual di kisaran harga Rp70-120 jutaan.


Bukan tanpa alasan para perusahaan mobil yang terlibat di kelas mobil murah, seperti Toyota, Daihatsu, Honda, Datsun, dan Suzuki mau "bermain" di level harga tersebut. Sebab, untuk Indonesia dengan populasi sepeda motor nyaris 78 juta unit, ceruk pasar ini sangat menggiurkan.


Namun, mobil yang dicanangkan pemerintah itu tidak boleh sembarangan, harus memenuhi syarat. Salah satu syaratnya adalah diproduksi di Indonesia, sehingga kandungan lokalnya cukup tinggi, mencapai 85 persen.


Bagi Suzuki, syarat ini bisa menjadi batu sandung. Pasalnya, untuk saat ini, kandungan lokal mobil murahnya, Karimun Wagon R, baru mencapai 70 persen.


"Mobil berkapasitas lima penumpang ini akan kami tingkatkan kandungan lokalnya jadi 85 persen dalam limat tahun. Itu sudah syarat LCGC," ujar Tokio Matsui,
Chief Engineer Car Line 1 Department,
Suzuki Motor Corporation Japan, 4 Oktober 2013.


"Aturan mainnya sudah begitu. Kami berharap produksinya bisa lebih cepat dari lima tahun," ungkapnya.


Meski demikian, kini timbul pertanyaan. Apakah kandungan lokal kualitas mobil murah jadi berkurang?


"Kami jamin tidak. Walau buatan Indonesia, kami tetap mempertahankan kualitas seperti yang sudah diterapkan di Jepang," klaim Mitsui.


Model dari Suzuki Karimun Wagon-R sendiri bukanlah hal yang sangat baru, karena model dengan desain ini sudah beredar di berbagai dunia, dan penjualannya mencapai enam juta unit sampai hari ini.


Mitsui juga mengatakan, Suzuki telah membedakan Wagon-R khusus pasar Indonesia, yakni pada bagian suspensi dan mesin. "Dasarnya sama, tapi dua bagian itu kami lakukan
tune-up.
Terutama suspensi, karena karakter jalan di sini (Indonesia) berbeda," jelasnya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya