- Dailymail
VIVAnews - Bagi mereka penggila kecepatan dan punya uang banyak, Bugatti Veyron menjadi tunggangan yang layak dikoleksi.
Dengan predikat mobil paling cepat di dunia, Veyron punya harga yang sangat fantastis. Namun di balik nilai prestisus itu, ternyata membuat produsen mobil asal Prancis, Bugatti justru merugi.
Menurut analis otomotif di Bernstein Research, Bugatti akan mengalami kerugian mencapai US$5,4 juta atau sekitar Rp60 miliar setiap menjual Bugatti Veyron sejak 2005 silam.
Dari sekitar 450 unit Bugatti Veyron yang diproduksi, berarti Bugatti telah merugi sekitar US$3 miliar atau Rp33,7 triliun.
Walau mengejutkan, namun sisi baik dari riset ini memaparkan Volkswagen Group tidak pernah memproduksi Veyron dengan target keuntungan.
Penelitian dimaksud untuk menunjukkan pada dunia bahwa kecanggihan teknologi otomotif dalam riset dan pengembangan pada masing-masing Bugatti Veyron sangat luar biasa.
Bugatti diketahui tetap pada pendiriannya dengan menyatakan generasi penerus Veyron akan hadir dalam jangka waktu dekat. (adi)
(Sumber: Topspeed.com)