Konflik di Timur Tengah, Saudagar Ramai-ramai Beli "Bungker Berjalan"

Dartz Prombron
Sumber :
  • Carbuzz
VIVAnews
Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono
- Ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah rupanya menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku bisnis di industri mobil anti-peluru.

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Seperti yang dialami produsen mobil anti-peluru Texas Armoring Corporation (TAC). Dilaporkan
Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Al-Arabyia , Kamis 29 Agustus 2013, penjualan mobil anti-peluru dan ledakan alias "bungker berjalan" mereka terus meningkat selama tiga tahun belakangan.

"Saat kami memproduksi mobil keluarga anti-peluru, maka semua keluarga di Timur Tengah langsung ramai membelinya. Itulah tren yang kami perhatikan," kata Wakil Presiden TAC Jason Forston.


Karena harganya lebih mahal dibanding mobil biasa, sasaran penjualan utama TAC adalah para eksekutif dan pebisnis di negara kaya minyak. Alasan mereka berani membeli "bungker berjalan" karena dihantui rasa ketakutan terhadap penculikan dan kejahatan lain terkait kekayaan mereka.


"Jika Anda memiliki banyak uang, sangat bodoh jika tidak menyisihkan sedikit untuk keamanan diri Anda dan keluarga," ujar Forston.


Menurutnya, jika omzet usaha mereka (calon konsumen) mencapai US$20 juta, apalah arti US$200.000 untuk membeli sebuah mobil anti-peluru.


Tren angka penjualan mobil anti-peluru meningkat pesat di beberapa negara, seperti Afghanistan, Somalia, Libya, Irak, Jordania, Lebanon, Yaman, Pakistan, dan Suriah.


"Total pasar di kawasan Timur Tengah sangat terbuka untuk sekitar 3.000 unit mobil anti-peluru setiap tahun," kata Patrick Aouad, CEO Yaka Grup Lebanon--dikenal sebagai perusahaan penjual senjata ke seluruh Timur Tengah dan Afrika.


Yaka Grup sudah menjual sebanyak 300 unit mobil anti-peluru. Mereka mengungkapkan, 50-70 persen pasar mobil anti-peluru di Suriah digunakan untuk kepentingan individu. "Sebagian besar mereka adalah warga Lebanon yang tinggal di Suriah," kata Aouad.


Penjualan mobil anti-peluru di negara-negara yang baru usai berkonflik seperti Libya, Irak, dan Afganistan dilaporkan menjadi yang tertinggi di Timur Tengah.


"Jika terjadi serangan di Suriah, dan Suriah menjadi seperti Irak, Anda bisa berharap menjual 1.000-1.500 unit mobi di Suriah," ujarnya.


Mobil anti-peluru yang dijual ke Timur Tengah memiliki spesifikasi berbeda sehingga bisa melindungi penumpangnya dari serangan senapan serbu AK-47, M-16, bahkan ledakan bom.


"Anda bisa taruh bom seberat 12 kilogram ke mobil-mobil ini dan penumpangnya tetap hidup meski bom meledak dan mobilnya hancur," klaim Aouad.


Untuk level terendah mobil seperti ini hanya tahan terhadap tembakan pistol maupun senapan. Jenis mobil ini biasanya populer di Amerika Selatan dan Tengah. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya