Cerita Anak Priok Pimpin "Geng" Ferrari Indonesia

Presiden Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Ahmad Sahroni
Sumber :
  • VIVAnews/Herdy Muhardi

VIVAnews – Para pemilik supercar Ferrari di Indonesia yang tergabung dalam Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) kini memiliki Presiden baru, yaitu Ahmad Sahroni yang menggantikan Romy Winata.

Isi Ramalan Prabu Jayabaya yang Sebut Cerminkan Pemimpin Indonesia

Dengan nama yang sangat Indonesia, tentu terasa aneh ketika memimpin sebuah club mobil paling bergengsi dan eksotis asal Italia. Lantas siapa sebenarnya sosok Ahmad Sahroni yang kini memimpin "geng" Ferrari Indonesia?

Ahmad Sahroni atau sering dikenal Roni Priok, merupakan pria asli Tanjung Priok, Jakarta Utara. Anak pertama yang lahir 8 Agustus 1977 silam itu berasal dari keluarga sederhana. Sejak kecil dia sudah bekerja demi bisa mendapatkan uang jajan, mulai bekerja menjadi tukang ojek payung hingga semir sepatu.

Jadi Gampang Sakit, Benarkah Stres Mempengaruhi Sistem Imun?

"Saya dulu ngojek payung buat bisa berenang di gelanggang. Tapi, kalau uangnya nggak cukup dari situ, berenangnya di sungai," kata Roni saat berbicang dengan VIVAnews, Kamis malam 13 Juni 2013.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, anak dari pasangan Adolf K dan Hernawati Peggy ini mengaku tidak ingin menyusahkan orangtua. Karena penghasilan keluarganya hanya berdagang masakan Padang di dekat rumah.

Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

"Enggak tiap hari cari uangnya, tapi biasanya kalau sudah pulang sekolah saya mulai nyemir sepatu,” kenang pria yang gemar makan pisang goreng dan rendang ini.

Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) 114 Jakarta Utara itu, kini menjadi seorang pebisnis sukses di bidang jasa angkutan transportasi laut, bahan bakar, dan pengadaan alat komunikasi untuk kebutuhan militer. 

Ia mengaku memulai kariernya di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tukang angkat selang pengisi bahan bakar kapal, yang beratnya bisa mencapai 75 kilogram. Dia juga merangkap sebagai sopir pribadi bosnya.

Di awal memulai kariernya, berbagai ujian dan masalah silih berganti datang. Alumni STIE Pelita Bangsa itu mengaku sering mendapatkan hinaan dari para pesaingnya, bahkan sampai ditipu oleh rekan kerjanya sendiri pada 2003-2004. 

"Kerja sama dengan pengusaha, belum setahun uangnya diambil. Saya harus bayar utang perusahaan sekitar Rp550 juta, padahal waktu itu uang saya paling banyak sekitar Rp80 juta. Sebulan setelah itu utang lunas. Karena ada saja jalan keluarnya dan saya tidak putus asa," kata Roni yang mengaku tidak pernah menyukai rokok dan minuman alkohol.

Suami dari Feby Belinda dan ayah dari Ahmad Rofbel juga mengatakan pernah menjadi ABK (anak buah kapal), di mana saat itu ia sempat ikut berlayar hingga ke Miami dan Florida (Amerika Serikat). Di sana dia bekerja membersihkan kuali besar.

Mengenai mobil Ferrari, Roni yang kini menjabat sebagai direktur utama PT Ruwanda Satya Abadi itu membawahi tiga perusahaan lainnya, yang mengaku sudah tergila-gila dengan supercar berlambang "Kuda Jingkrak" sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Di Priok sendiri dulu nggak pernah liat Ferrari, liat Ferrari pas di daerah Senayan, lagi di pinggir jalan. Alhamdulillah dulu yang hanya mimpi kini menjadi kenyataan. Sekarang punya Ferrari dua (Ferrari 430 dan Ferrari 458 Italia)," ujar Roni yang juga pernah memimpin club mobil BMW Indonesia.

Selain Ferrari, pria yang memiliki hobi balapan dan golf, juga memiliki deretan mobil mewah lainnya, yakni dua Alphard, dua Mercedez-Benz (S-Class dan E300), dua sedan BMW, satu Lamborghini Aventador LP-700. "Mobil pertama sih Honda Civic tahun 2000, sampai sekarang masih ada. Kalau motor di rumah ada MV Agusta F4 dan Harley-Davidson," jelasnya.

Calon Legislatif

Di tengah kesibukannya menjadi pebisnis dan presiden FOCI, Roni yang tinggal di Jalan Swasembada Timur, Kebon Bawang, Priok, Jakarta Utara, juga berniat menjadi calon legislatif dari partai Nasdem. "Saya punya cita-cita jadi menteri, karena di Priok belum ada perwakilan menjadi menteri," katanya bersemangat.

Terpilihnya memimpin FOCI sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya. Untuk melakoninya, ia harus menyesuaikan kepribadiannya dengan para anggota club Ferrari lain yang notabene merupakan bos-bos besar.

Di era kepemimpinannya, Rony ingin menghilangkan anggapan jika club Ferrari arogan dan hanya sekadar aksi pamer saja. "Kami justru makin sering terjun ke lingkungan masyarakat biasa seperti membantu panti jompo dan anak yatim-piatu," tegasnya.

Adapun program FOCI 2013 adalah menggelar Bali Rally, yang diikuti dari berbagai negara dengan jumlah peserta hanya 60 mobil. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya