Tips Kendaraan Hemat BBM Agar Kantong Tak Jebol

Wanita-wanita cantik geneva motor show 2012
Sumber :

VIVAnews - Pemerintah dalam waktu dekat akan menaikan harga BBM subsidi untuk mobil pribadi dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter.

Kondisi ini tentunya membuat Anda harus lebih mengetahui teknik mengemudi yang jitu agar hemat BBM, dan pastinya tidak membuat kantong jebol.

Lalu langkah dan tips apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut ini beberapa kiat atau tips diberikan oleh Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC):

1. Rencanakan Perjalanan

Bukan asal bergerak, dalam kondisi harga BBM yang tinggi, ekonomisasi diawali dari perencanaan perjalanan.

Biasakan bertanya kepentingan sebuah perjalanan yang akan dilakukan, bisakah diganti dengan opsi menelpon atau diganti dengan opsi mengirimkan SMS, Email atau BBM atau ditunda pada jam–jam yang tidak sibuk (menghindari kemacatan), ketimbang harus bertemu atau melakukan perjalanan pada saat itu.

Mulai membiasakan untuk menetapkan selain kendaraan pribadi, moda transportasi umum, transportasi perusahaan (shuttle) sebagai opsi. Moda transportasi umum dalam kota yang kian memadai seperti trans Jakarta, KRL, shuttle bus sudah dapat menjadi pertimbangan bagi rute– rute komuter (rumah–kantor).

Jika opsi terakhir kendaraan pribadi adalah opsi terbaik, maka biasakan untuk memilah rute untuk memilih rute terbaik.

2. Memindahkan Gigi Transmisi Serendah Mungkin.

Pindahkan gigi sesegera mungkin. Pindahkan gigi sebelum jarum RPM mencapai angka 2.500 untuk kendaraan berbahan Bensin, RPM 2.000 pada kendaraan dieseL.

Umur komponen kendaraan pada bagian yang menghasilkan tenaga akan mengalami penurunan akibat gesekan. Menurut perhitungan penurunan umur komponen yang bergesek, semakin bertambah seiring setiap kenaikan putaran mesin.

Dengan menggunakan putaran mesin yang rendah penurunan umur ini akan menjadi terbatas dan impactnya adalah konsumsi bahan bakar pun akan berkurang. 

3. Menggunakan Kecepatan Konstan

Jaga agar selalu berada pada kecepatan konstan dengan cara menggunakan gigi transmisi tinggi. Ketika berakselerasi energi dari BBM akan menggerakan kendaraan, ini akan terbuang ketika kita melakukan perlambatan apakah dengan mengangkat pedal gas ataupun dengan pedal rem.

Fenomena ini akan terasa setelah Anda melakukan pengereman tajam, mau tidak mau Anda harus mengembalikan kecepatan pergerakan dengan menginjak pedal gas atau memutar tuas throttle kembali.

Saat pedal gas diinjak sederhananya valve injection atau valve di karburator akan menyemprot BBM ke ruang bakar.

4. Gigi Tinggi dan RPM Rendah

Opini yang berpendapat pedal gas berhubungan dengan konsumsi BBM tidak keseluruhannya benar pada mesin bensin. Pedal akselerator hanya mengopersikan katup throttle/kupu-kupu yang mempengaruhi kuantitas udara. 

Pada dasarnya hanya mengakibatkan momen putar pada mesin, jumlah pemakaian BBM dipengaruhi dari beban kerja mesin itu sendiri, semakin kecil reduksi dari moment tenaga yang dihasilkan oleh mesin semakin kecil pemakaian BBM.

Oleh karena itu, tenaga yang dibutuhkan untuk mendapatkan kecepatan konstan jelas lebih kecil dibandingkan adanya akselerasi- akselerasi. Dengan demikian gigi tinggi dapat saja digunakan pada kecepatan rendah tanpa khawatir adanya kerusakan (INGAT: range 2,500 – 2,800 RPM pada mesin bensin) dengan cara ini akan menghemat konsumsi BBM tanpa merusak mesin.
 
5. Antisipasi Arus Lalu Lintas

Untuk mendapatkan kecepatan konstan sangatlah penting untuk mengantisipasi situasi traffic. Pengemudi dapat memilih lajur yang harus dilewati dan mengurangi pengereman-pengereman ataupun akselerasi yang tidak perlu.

6. Lakukan Perlambatan dengan Halus

Saat melakukan perlambatan lakukan dengan halus, bertahap dengan gigi transmisi tetap masuk (tidak dengan netral).

Mobil-mobil yang dibuat di atas tahun 2000 umumnya dilengkapi dengan sistim injeksi elektronik yang memiliki fuel cut-off, yaitu kemampuan memutuskan supply BBM ke ruang mesin saat melakukan perlambatan mesin (Engine Brake).

Keuntungannya, seorang pengemudi dapat mengangkat pedal gas setiap saat perlambatan tanpa terlalu banyak dibantu dengan pengereman pada roda-roda.

Pada kendaraan yang menggunakan karburator tanpa eletronik fuel cut-off, membiasakan mengangkat pedal gal atau menutup tuas throttle secara halus dan menghindari pengereman tajam juga dapat membuat kendaraan menjadi lebih ekonomis.

7. Mengemudi di Lintasan Berbukit

Produsen kendaraan membuat produknya dapat bergerak konstan dengan muatan penuh pada RPM 1,000. Melakukan manajemen kecepatan di daerah perbukitan sangatlah penting. Biasakan untuk melakukan pergerakan kendaraan dengan menggunakan tenaga yang kecil.

Ini dapat dimungkinkan jika putaran RPM diawali dengan rendah, pertahankan agar kendaraan bergulir sedemikian rupa tanpa menggunakan RPM tinggi dan gigi rendah. RPM tinggi pada permukaan licin (off road) sering membuat traksi pada roda penggerak terlepas yang akhirnya kendaraan tidak mencapai permukaan yang lebih tinggi.

Sering prinsip menggunakan RPM tinggi dan rendah menjadi suatu perdebatan pada topik ini, yang paling tepat coba lakukan.

8. Matikan Mesin saat Berhenti Sesaat

Ketika memanaskan mesin pastikan tidak lebih dari 2 menit, pada mesin–mesin modern sistim pelumasan telah memberikan hasil maksimal pada masa tersebut.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman

Hal yang sama saat mematikan mesin, hindari cara yang tidak benar dengan menekan-nekan pedal gas sebelum mematikan mesin. Cara ini jelas akan meningkatkan pemborosan BBM kendaraan Anda.

Matikan mesin jika memungkinkan, semisal saat berhenti menunggu palang pintu di lintasan KA, di traffic light atau menunggu seseorang di minimarket. Ketika mencoba menghidupkan jangan tekan pedal gas.

9. Menikung

Menikung dengan eco-driving dapat dicapai melalui beberapa faktor; Kecepatan–Arah Lintasan–Latihan. Pandangan harus jauh ke depan, lalu lakukan perlambatan sehalus mungkin, jika aman tanpa menggunakan pedal rem gunakan TITO (melebar-mengecil-melebar) dengan demikian faktor reduksi rotasi roda kecil.

Cara mengemudi dengan kecepatan tinggi, mengerem tajam dan meningkung tajam selanjutnya berakselarasi dengan cepat (gaya racing) tidak saja akan meningkatkan pemakaian BBM tetapi juga memperpendek umur komponen-komponen kendaraan.

10. Bobot

Salah satu faktor eco-driving adalah berusaha menjaga muatan kendaraan agar tidak overweight. Semakin ringan muatan semakin ringan beban kerja dari mesin.

11. Faktor Aerodinamika

Proses manufaktur sebuah mobil salah satunya adalah test aerodinamika yang dilakukan melalui sebuah terowongan angin, semakin kecil hambatan angin yang diperoleh oleh sebuah mobil akan mempengaruhi konsumsi BBM kendaraan.

Pemakaian ban dengan permukaan lebar, penempatan rak diatas kendaraan, membawa barang-barang di luar kendaraan, membuka kaca pintu pada saat kecepatan tinggi akan mempengaruhi konsumsi BBM. (adi)

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

KPU menolak menanggapi tudingan dari kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud soal nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024