Awas, 30 Persen Suku Cadang Motor di Pasaran Palsu

Reparasi Sepeda Motor Menjelang Lebaran
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit
- Tinginya pasar otomotif, khususnya sepeda motor, membuat para produsen memberikan pelayanan dengan menghadirkan berbagai suku cadang untuk memudahkan konsumen.

Kondisi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan Kemaluan Ditendang, Sampai Periksa ke Poli Kandungan

Hanya saja, terdapat oknum yang ingin mencari keuntungan untuk membuat dan menjual
Apple Kehilangan Posisi sebagai Perusahaan Smartphone Teratas, Kalah Saing dengan Samsung
spare part bajakan atau palsu di pasaran dengan kualitas juah dari standar.

Menurut Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM, Ahmad M Ramli, suku cadang otomotif banyak dilakukan pemalsuan dengan jumlah mencapai 30 persen yang ada di pasar.


"Tahun lalu, kita merazia (suku cadang palsu) untuk Honda. Bisa dikatakan mencapai 30 persen
spare part
palsu. Itu, karena Honda yang melaporkan," kata Ramli saat ditemui di acara seminar AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor) di City Grand Ballroom Grand Mercure, Jakarta, Senin 25 Februari 2013.


Lebih lanjut, Ramli juga mengatakan bahwa berbagai
spare part
palsu yang dirazia terjadi mulai dari pemalsuan merek, desain, bentuk dan lainnya.


Adapun motif diadakannya razia pada
spare part
, menurutnya, guna melindungi investor, pengusaha, terlebih lagi masyarakat agar terhindar dari peristiwa kecelakaan lalu lintas.


"
Spare part
palsu banyak dibeli sama kalangan masyarakat bawah. Jadi, masyarakat berpikirnya kalau dia ingin membeli
spare part
cari yang murah padahal itu sangat membahayakan," ucapnya.


Lantas solusi apa agar masyarakat dapat membeli
spare part
asli?


"Sebetulnya, kita juga menghimbau kepada produsen agar mereka menjual dengan harga lebih terjangkau. Hanya saja, suku cadang yang standar tidak bisa diturunkan (harganya). Akibatnya, kita hanya menghimbau mereka untuk menjual lebih murah," kata Ramli.


Selain produsen, Ramli juga menghimbau agar masyarakat menggunakan
spare part
asli sehingga dapat menjaga keamanan dan keselamatan. Pemakaian suku cadang asli dipastikan hemat, karena penggunaannya jauh lebih lama atau awet.


"Mungkin kalau mereka gunakan kanvas rem palsu, sebentar harus ganti lagi. Pengereman juga kurang baik dan berpotensi terjadi kecelakaan. Kalau sudah kecelakaan, biayanya jauh lebih tinggi daripada membeli yang palsu," tambahnya.


Adapun bagi para pedagang dan distributor yang menjual
sparet part
palsu, bisa diganjar hukuman pidana lima tahun, karena melanggar undang-undang merek dagang. (asp)

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya