- REUTERS/ Jason Lee
VIVAnews - Hyundai Motor Co mengatakan laba kuartal ketiga naik 13 persen karena manfaat dari protes anti-Jepang di China. Selain itu krisis Eropa juga membawa keuntungan karena membuat minicar i10 laku keras.
Dalam laporan resmi yang dipublikasikan Hyundai di Seoul, Korea Selatan, Kamis 25 Oktober, laba bersih kuartal ketiga naik menjadi 2,17 triliun won atau sekitar Rp19 triliun dari 1,92 triliun (Rp16,6 triliun) pada tahun sebelumnya.
Produsen mobil itu mengatakan, penjulan perusahaan diperkirakan akan melampaui target tahun ini menyusul kenaikan pengiriman kendaraan hingga 8,2 persen. Bagusnya penjualan ini dipimpin oleh tingginya permintaan China.
Autonews melaporkan, Hyundai memanfaat momen saat terjadi protes anti-Jepang besar-besaran di China atas sengketa teritorial pada bulan lalu.
Hyundai dan perusahaan afiliasinya, Kia Motors Corp, mengatakan bahwa penjualan gabungan di China akan melampaui target dari 1,25 juta unit setelah pengiriman September naik ke rekor.
Penjualan Hyundai di China diperkirakan berada di antara 830.000 sampai 840.000 unit pada tahun ini, jauh melampaui target 790.000. "Ini tak lain karena penurunan permintaan merek Jepang di China," kata Chief Financial Officer Hyundai Lee Won Hee.
Lee mengatakan, perusahaan hanya menjual 739.800 unit kendaraan di China pada tahun lalu.
Sebenarnya Hyundai khawatir atas laba kuartalan ini. Sebab, sempat terjadi mogok massal para buruh yang menuntut kenaikan gaji. Atas protes ini, produksi pun terganggu.
Hyundai melaporkan setidaknya output 82.088 kendaraan hilang setelah produksi mobil berhenti pada pertengahan Juli. Ekspor, yang merupakan penyumbang 46 persen dari produksi Hyundai, anjlok hingga 14 persen. Sedangkan penjualan dalam negeri menyusut 8,3 persen.
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).
