Kalahkan China, Otomotif RI Tumbuh Menggila

Kemacetan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan China. Meski tengah terjadi kesuraman ekonomi global, penjualan mobil meningkat 17 persen dari 2010 hingga 2011, menjadi hampir 900.000 kendaraan baru, dan sebesar 11 persen year-on-year pada kuartal pertama 2012.

Sedangkan di China, salah satu negara dengan pertumbuhan ekomi terbaik, penjualan mobil hanya tumbuh  2,6 persen dari 2010 dan 2011.

Laman The Economist melaporkan, pembelian kendaraan di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, setelah mengalahkan Thailand pada tahun lalu. Pada 2012, penduduk Indonesia membeli sepeda motor baru 8 juta unit dan tahun ini diperkirakan bisa 9 juta unit.

"Ini negara yang pertumbuhannya cepat, namun kendaraannya bergerak lambat," tulis laman itu. Maklum saja, khususnya di Jakarta, kemacetan kerap terjadi di mana-mana. "Meskipun menjengkelkan, ini adalah gejala booming."

Para produsen mobil pun ramai-ramai mengembangkan pabrik besar-besaran. Toyota melalui Daihatsu menyiapkan pabrik mobil murah di Karawang, General Motors di Bekasi, Honda mobil di Karawang, dan BMW di Sunter. Selain itu, Honda motor juga mengembangkan pabrik di Karawang.

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Penawaran Paket Umrah dan Haji Harga Murah

Sejak awal 2011, tujuh perusahaan telah mengumumkan investasi di Indonesia senilai US$2,2 miliar. Ini merupakan rekor investasi di bidang otomotif.

"China dan Indonesia adalah dua pasar terpanas di Asia saat ini," kata Michael Dunne, penulis buku "American Wheels, Chinese Roads: The Story of General Motors in China".

Pertumbuhan gila-gilaan ini membuat pemerintah khawatir kredit sektor otomotif bakal menggelembung. Lalu muncullah aturan dari Bank Indonesia yang melarang kredit dengan uang muka murah sejak 15 Juni 2012. Ketentuan ini membuat perbankan yang menyalurkan kredit kendaraan bermotor wajib menerapkan DP 30 persen untuk mobil dan 25 persen untuk sepeda motor.

Hampir sejumlah pembuat mobil kaget, sebab sekitar 65-70 persen penjualan mobil di Indonesia menggunakan kredit. Dunne mengatakan, penjualan mobil ini akan terkoreksi, karena sebagian besar konsumen di Indonesia, khususnya sepeda motor, tak bisa menyiapkan DP kendaraan hingga 25 persen.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun merevisi target penjualan kendaraan dari 1 juta unit menjadi 875 ribu unit pada tahun ini. "Sebelum aturan ini diberlakukan kami optimistis target penjualan akan tembus satu juta unit," ujar Ketua Gaikindo Jongkie D Sugiarto.

Memang, pertumbuhan mobil yang sangat cepat ini bakal menjadi ancaman kemacetan hebat di Jakarta. Bahkan sejumlah kalangan meramalkan bahwa pada 2014 kemacetan total akan terjadi jika pertumbuhan kendaraan tak dikendalikan dan tak dibarengi dengan perbaikan infrastruktur. (adi)

Petugas dari Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres Metropolitan Tangerang melakukan perekaman data pemohon SIM di Mal Pelayanan Kantor Pemerintahan Kota Tangerang, Tangerang, Banten

SIM Mati Bisa Diperpanjang, Tidak Perlu Bikin Baru

Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah dokumen penting bagi pengguna kendaraan bermotor. Masa berlaku SIM memiliki batas waktu, dan perlu diperpanjang sebelum habis. Pada hari

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024