Mobil Hybrid Toyota RI Rp200 Jutaan

Interior Toyota Prius gerenasi ketiga
Sumber :
  • VIVAnews/Hadi Suprapto

VIVAnews - Toyota Astra Motor (TAM) siap mendukung kebijakan pemerintah untuk memproduksi mobil hybrid di Indonesia. Tapi keputusan itu baru bisa dilakukan jika beberapa syarat terpenuhi.

"Soal harga menjadi pertimbangan. Kalau harga mobil hybrid sama dengan Kijang Innova baru akan banyak dibeli. Tapi kalau Rp500 juta, siapa yang mau beli," kata Johnny Darmawan, Presiden Direktur TAM di sela-sela peluncuran Toyota 86 di Jakarta, Jumat 1 Juni 2012.

Menurut Johnny, penggunaan mobil hybrid menjadi opsi paling bisa terealisasi untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak di Indonesia. Sebab, untuk mobil gas dan elektrik harus diimbangi pembangunan infrastruktur pengisian gas atau listrik yang menelan biaya lebih besar lagi.
 
Toyota, kata dia, menyambut baik inisiatif pemerintah menyiapkan insentif pajak untuk mobil hybrid. Ia pun berharap, harga yang ditawarkan ke konsumen bisa bekisar Rp200 jutaan.

Johnny menambahkan, jika insentif diberikan pemerintah, mobil hybrid Toyota pada awalnya akan Completely Built-Up (CBU). Jika peminatnya banyak karena harganya murah, tentu masuk Completely Knocked Down (CKD), hingga akhirnya diproduksi sendiri di Indonesia.

"Kita bisa produksi sendiri jika volume penjualan sudah memenuhi skala produksi yakni 2.000-3.000 unit per bulan," kata dia.

Saat disinggung soal model mobil hybrid Toyota yang akan dirakit di Indonesia, Johnny masih belum mau membahasnya lebih detail. "Kami terus menyiapkan produk yang tepat. Kita memang sudah punya Yaris, tetapi butuh persiapan untuk memasarkan baterai dan motor listrik," ujarnya.

Namun, Johnny mengakui, kalau memang akan diproduksi di Indonesia, tidak tertutup kemungkinan mobil hybrid yang akan siapakan Toyota adalah model baru.

Keberadaan mobil yang menggabungkan tenaga dari motor listrik dan mesin bensin ini bisa dibilang sangat langka di Indonesia. Berbeda dengan negara-negara lainnya yakni Jepang dan Malaysia, yang sudah lebih dulu memasuki era mobil hybrid.

Harga banderol yang sangat mahal masih menjadi kendala utama konsumen di Tanah Air untuk bisa memiliki mobil tersebut. Sekedar diketahui, Prius generasi ketiga dibanderol Rp599 juta.

Tapi belakangan, seiring meningkatnya harga bahan bakar minyak dunia, pemerintah memberikan sinyal untuk memberikan insetif pada mobil hybrid. (asp) Beralih ke hybrid, untung atau buntung?

Arus Balik Lebaran, Sopir Bus di Terminal Gayatri Tulungagung Kedapatan Positif Narkoba
Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Konflik Makin Panas, India Larang Warganya Kunjungi Israel dan Iran

Konflik Makin Panas, India Larang Warganya Kunjungi Israel dan Iran

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024