- Autoblog
VIVAnews - Nissan Motor Indonesia membantah telah melakukan kebohongan lewat iklan irit bahan bakar salah satu produk mereka yaitu Nissan March.
Kuasa hukum Nissan Motor Indonesia, Hinca Pandjaitan, mengatakan bahwa acuan mengenai konsumsi bahan bakar oleh konsumen March diambil dari beberapa media massa. Menurut Nissan, yang jadi acuan dalam gugatan Ludmilla bukan iklan tapi pemberitaan hasil test drive sejumlah media massa.
"Yang dilakukan oleh media bukan iklan tapi pemberitaan, kecuali advertorial, itu bukan jurnalistik tapi iklan," kata Hinca di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 10 Maret 2012.
Perihal laporan konsumen yang mengeluhkan borosnya konsumsi bahan bakar Nissan March, Hinca menyatakan bahwa hal itu sebatas asumsi. "Tadi ahli sudah menjelaskan bahwa iklan tersebut ada sumbernya, yaitu majalah autobild. Dan bila setahun kemudian ada perubahan itu tidak masalah, karena ada pengujian lagi," kata Hinca.
Hinca juga menambahkan bahwa bukti-bukti yang dibawa oleh konsumen Nissan (Ludmilla) tidak kuat. "Iklan Nissan itu benar dan jujur," kata dia.
Nissan juga menghadirkan saksi ahli dari Persatuan Periklanan Indonesia, FX Ridwan HandoyoTadi. "Kami hadirkan ahli iklan, untuk menjelaskan bahwa itu beriklan atau bukan," kata Hinca.
Seperti diketahui, Ludmilla Arief melayangkan gugatan ke Nissan Motor Indonesia (NMI) di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK). Itu dilakukan lantaran Nissan dinilai melakukan kebohongan soal keiritan bahan bakar Nissan March melalui iklan.
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah
Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.
