VIVAnews - Transplantasi merupakan pengobatan terakhir jika kerusakan hati sudah parah dan tidak bisa disembuhkan. Biaya penanaman hati baru ini mencapai Rp1 miliar.
"Prosedur dilakukan dengan mengambil sebagian hati pendonor dan mencangkokkannya ke pasien," kata Hermansyur Kartowisastro, Steering Committee & Board of Management, Pondok Indah Healthcare Group, di Jakarta, Sabtu, 25 Februari 2012.
Salah satu syarat transplantasi hati adalah si pendonor harus dalam keadaan sehat dan tidak memiliki risiko meninggal setelah donor. "Syaratnya jangan sampai pemberi meninggal setelah operasi, kalau meninggal setelah operasi nama, dokter yang mengoperasi akan hancur," katanya
Hermansyur menuturkan, tahun ini Indonesia berencana menangani dua kasus transplantasi hati lagi, setelah sebelumnya menangani lima kasus hasil kerja sama antara Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan The First Affiliated Hospital Zhejiang University, Hangzhou, China.
Mengapa dengan China? "Karena di China dalam setahun bisa mengoperasi transplantasi 200 ribu kasus dan itu donornya dari khadafer atau orang meninggal. Sedangkan Korea bisa menangani seribuan kasus transplantasi," ujarnya.
Dalam operasi transplantasi hati dibutuhkan teknologi, skill, teknik tinggi dan team yang solid. "Harus kerja sama dengan dokter anestesi, radiolog, dokter patologi dan sebagainya. Dalam tim itu ada 20 orang dokter untuk membantu dari semua bidang," ujarnya.
Hermansyur memaparkan data bahwa dari sekian ratus juta penduduk Indonesia, 10 persen di antaranya mengidap penyakit hepatitis B, 2 persen hepatitis C, 30 persen mengalami sirosis, dan 30 persen dari mereka yang mengalami gangguan hati menjalani transplantasi. "Kalau di Asia, kasus di Indonesia lebih tinggi, tapi kalau di dunia lebih banyak Spanyol," katanya.
Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani
Kabar dugaan perselingkuhan Rizky Nazar dan Salshabilla Adriani menghebohkan publik hingga menjadi trending topik di media sosial. Bagaimana tidak, banyak netizen geram.
