Siapa Saja Pembeli Moge Mahal di Indonesia

MV Agusta Brutale 1090
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Adam Mahaputra

VIVAnews - Motor gede (moge) dalam beberapa tahun belakangan ini cukup banyak digandrungi masyarakat Indonesia, terutama kalangan menengah ke atas. 

Bayar Pajak Kendaraan Sekarang Dapat Diskon

Punya tenaga besar dengan bentuk yang menarik menjadi keunggulan tersendiri sekaligus daya pikat dari Moge. Apalagi beberapa model motor ini diproduksi sangat terbatas.

Meski kemacetan di Jakarta membuat pemilik motor gede atau superbike dengan harga ratusan juta rupiah -- seperti Ducati, Kawasaki, Harley Davidson, Husqvarna, dan MV Agusta --  tidak bisa merasakan kecepatan motor tersebut secara maksimal, para pembelinya tetap banyak.

Blak-blakan, Putri Anne Ngaku Belum Bisa Move On dari Arya Saloka

Lalu siapa saja pembeli motor mahal ini?

Menurut CEO PT Motor Arte Indonesia (MAI, agen tunggal merek MV Agusta, Steven Oentoro, konsumen moge paling banyak dari kalangan kolektor. Mulai dari artis, pejabat, serta pengusaha yang suka dengan motor berkapasitas mesin besar.

Melesat Naik Pangkat Jenderal Bintang Dua TNI, Mayjen Bangun Nawoko Kini Jabat Pangdivif 3 Kostrad

"Ini memang untuk kalangan menengah ke atas. Mereka biasanya yang sudah memiliki mobil lebih dari satu. Moge yang dibelinya juga bukan untuk dipakai aktivitas harian. Digunakan saat hari-hari libur saja," kata kepada VIVAnews, Senin 29 April 2013.

Menurutnya, pasar moge dalam dua tahun belakangan ini cukup mengiurkan. Jumlah permintaannya meningkat seiring pertumbuhan kelas menengah. "Dulu biasa main motor 250cc kini banyak beralih ke moge 650cc hingga 1.000cc," kata dia. 

Febby Sagita salah satu pecinta moge yang baru saja membeli MV Agusta Brutale 1090 (Rp380-425 juta),mengaku pembeli motor ini rata-rata adalah kolektor yang suka dengan motor besar. 

"Banyak sekarang pembelinya dari kolektor yang bekerja dan memiliki perusahaan swasta. Sudah tentu dengan penghasilan cukup besar, karena satu harga motor moge sama dengan harga satu mobil," kata dia yang memiliki law firm di Jakarta. 

Menurutnya, menggunakan moge tidaklah sembarang. Pasalnya, si pengendara harus mengenal dulu dari motor yang akan ditunggangi. "Moge itu beda motor pada umumnya. Yang paling umum adalah cara berbelok, karena harus menggunakan badan juga, tidak hanya menggunakan stang," kata dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, pemilik moge juga harus memperhatikan aspek keselamatan di jalan raya untuk mencegah terjadi kecelakaan. "Jangan karena punya tenaga besar terus bisa seenaknya ngebut. Ini berbahaya dan justru mendapat mengancam nyawa kita dan orang lain," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya