Klaim Asuransi Gugur Akibat Water Hammer, Ini Penjelasannya

Banjir Kampung Melayu, Casablanca-Pondok Bambu Lumpuh
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan masyarakat tak perlu khawatir mengenai persoalan water hammer (pukulan air), yang belakangan banyak muncul dan tersebar di situs microblogging Twitter ataupun BlackBerry Messenger.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Isi pesan tersebut berupa imbauan kepada warga yang terkena banjir untuk tidak menstarter mobil, karena bisa berdampak klaim asuransi akan gugur lantaran terkena efek water hammer.

Mengenai water hammer ini, asosiasi mengimbau pemilik kendaraan untuk mempelajari klaim yang disetujui dengan pihak asuransi.

"Harusnya dilihat apakah klausul mengenai water hammer dimasukkan atau tidak," ujar Ketua Bidang Penyelidikan dan Keagenan AAUI, Budi Hartono, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 22 Januari 2013.

Jika dalam perjanjian tidak ada klausul soal water hammer, pemilik kendaraan mendapatkan penggantian. Namun sebaliknya, jika water hammer ada pada klausul, secara hukum asuransi sah tidak membayar kerusakan tersebut.

Namun, Budi mengimbau kepada masyarakat agar mobil yang sudah jelas rusak atau terendam sebaiknya jangan dihidupkan dulu. Sebab, air bisa masuk ke dalam piston yang menyebabkan kerusakan yang nilainya bisa mencapai Rp20-200 juta.

Untuk itu, masyarakat yang mempunyai asuransi kendaraan dan terkena banjir, segera menghubungi bengkel terdekat atau membawa kendaraan ke bengkel-bengkel resmi yang ada dalam perjanjian asuransi.

Ketua AAUI, Kornelis Simanjuntak, mengatakan, masyarakat yang terkena banjir atau berpotensi terkena banjir, seharusnya tidak terlalu memaksakan diri.

"Kalau mobil sudah atau sedang terendam, jangan digas kencang-kencang, nanti malah masuk airnya," katanya.

Banyak pengendara yang mengangap remeh bahaya yang timbul ketika kendaraan menerjang banjir. Padahal, kalau air dihisap oleh mesin, masuk ke ruang bakar, mesin akan jebol.

Kondisi itu biasa disebut water hammer (pukulan air). Efek ini bisa membuat setang piston bengkok, piston pun menghajar blok dan kepala silinder. (art)

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi
Menanam mangrove.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Dalam upaya menurunkan angka emisi karbon di Indonesia, mangrove memiliki peran penting dalam perubahan iklim dengan kemampuannya yang dapat menyerap gas rumah kaca.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024