- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Produsen mobil terus berlomba-lomba menawarkan produk terbarunya di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2012. Banyak dari mereka kebanjiran pesanan, tapi tak jarang juga yang sepi peminat.
PT Proton Edar Indonesia (PEI) misalnya. Pabrikan Malaysia ini merasakan persaingan cukup ketat dengan produsen Jepang dan Korea Selatan. Tercatat, selama dua minggu penyelenggaraan pesta warga Jakarta ini, Proton baru terpesan 60 unit.
"60 Persen pengunjung yang memesan lebih memilih Exora. Sedangkan 40 persennya Saga," kata Sales Supervisior PEI, Rizki di booth Proton PRJ, Jakarta, Kamis 28 Juni 2011.
Proton sendiri menargetkan penjualan 250 unit (Exora dan Saga) selama ajang PRJ berlangsung. "Tahun lalu kami hanya menargetkan 200 unit. Sekarang dinaikkan 50 menjadi 250 unit," kata dia.
Mengenai kenaikan uang muka atau down payment (DP) yang telah diberlakukan pemerintah 15 Juni lalu, Proton mengaku tidak akan berdampak pada penjualan. "Sebelum ada kenaikan DP, Proton bersama perusahaan lising telah menerapkan hal tersebut. Jadi tidak ada masalah," katanya.
Penjualan yang tidak terlalu besar juga dirasakan Isuzu. Selama dua minggu PRJ digelar, produk Isuzu baru terpesan kurang lebih 15 unit. "Varian yang paling banyak dicari Elf Microbus, Elf Truk dan Panther," kata Sales Supervisior Isuzu PRJ, Chandra.
Namun minat konsumen cukup besar justru dirasakan oleh Nissan, Daihatsu, dan Suzuki. Masing-masing jagoan MPV (Multi Porpose Vehicle) mereka berhasil membuat calon konsumen di PRJ kesengsem.
Nissan Evalia misalnya, selama hampir dua pekan PRJ berlangsung, mobil itu sudah terpesan sekitar 100 unit. Begitu pula Daihatsu Xenia yang mencatatkan pemesanan lebih dari 80 unit.
Kebanjiran peminat juga terjadi pada Suzuki Ertiga. Mobil tujuh penumpang ini telah berhasil terjual 220 unit. Pada PRJ tahun ini, Suzuki menargetkan akan mampu menjual 700 sampai 1.000 mobil dari seluruh varian yang mereka miliki. (umi)
Finance Minister Held Meeting to Discuss Impact of Iran-Israel Conflict
Finance Minister Sri Mulyani Indrawati held a meeting with the officials in her ministry to discuss the economic and financial situation due to the heated geopolitical si
